Minggu, 08 Juli 2012

pengelolaan pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN
Pengelolaan kelas merupakan kegiatan yang sangat diperlukan dalam pembelajaran karena kegiatan ini berguna untuk mengatur system pembelajaran dan mengatur jalannya pembelajaran agar bisa mencapai kepada tujuan yang diinginkan.
Karena pengelolaan itu sangat penting bagi seorang guru maka kami disini akan memberikan sedikit tetang pengelolaan yang ruang lingkupnya yaitu:
A.    Pengertian Pengelolaan Pembelajaran
B.     Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
C.     Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
D.    Factor-faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
E.     Hambatan-hambatan dalam Pengelolaan Kelas
F.      Urgensi Pengelolaan Pembelajaran


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan itu berakar dari kata “kelola” dan istilah lainnya yaitu “manajemen” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan. Maka disimpulkan pengelolaan itu adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan[1]. Atau Proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan[2].
Pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang artinya ialah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari suatu informasi atau lebih. Jadi pembelajaran ialah proses kegiatan mencari informasi (dalam mencari ilmu).
Dari pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran itu adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan kegiatan dalam proses menuntut ilmu. Atau suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran atau upaya mendayagunakan potensi kelas.
Adapun tujuan dari pengelolaan pembelajaran ini adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secaara efektif dan efesien.
B.     Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
Di dalam melakukan pengelolaan kelas sebelumnya kita haruslah melakukan pendekatan, adapun pendekatan tersebut yaitu:
1.      Pendekatan Kekuasaan
Pendekatan ini dengn cara mengotrol tingkah laku anak dengan menciptakan situasi kedisplinan dalam kelas.
2.      Pendekatan Ancaman
Pendekatn dengan ancaman atau intimidasi ini digunakan untuk mengontrol tingkah laku anka didik. Misal mengancam melarang mengejek, menyindir dan lainnya.
3.      Pendekatan Kebebasan
 Disini guru bertugas untuk mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
4.      Pendektana Resep
Pendekata ini dilakukan dengan memberi suau daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak dilakukan oleh gurudalam mereaksi semua masalah atau situasi dalam kelas. Guru hanya menuruti apa  yang tertulis dalam reep tersebut.
5.      Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tngkah laku anak didik yang kurang baik.
6.      Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial
Pendekatan ini bersifat menciptakan iklim atau suasana emosional dan hubungan social yang positif dalam kelas. Jadi suasan emosinal dan hubungan social yang positif itu artinya antra guru dan anak didik serta antara anak didik dengan anak didik mempunyai hubungan yang baik.
7.      Pendekatan Proses Kelompok
Pendektan ini merupakan usaha guru mengelompokkan anak didik adalam beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan individual sehingga tercipta kelas yang bergairah dalam belajar.
8.      Pendekatan Electis atau Pluralistik
Pendekatan yang menekankan pada potensialitas, kreatifitas dan inisiatif guru dalam memilih berbagai pendekatan berdasarkan sikon yang dihadapinya. Pendekatan ini yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi yang memungkin proses belajar mengajar berjalan efektif dan efesien.
C.    Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
Prinsip-prinsip yang harus dimiliki dalam melakukan pengelolaan kelas yaitu:
1.      Hangat dan Antusias
2.      Tantangan (Menantang)
3.      Bervariasi
4.      Keluwesam
5.      Penekanan Hal-hal yang Positif
6.      Penanaman Displin Diri
D.    Factor-faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
Berbagai faktor yang menyebabkan merumitkan dalam pengelolaan kelas secara umum dibagi menjadi dua faktor  yatu : faktor interen siswa dan eksteren siswa. Faktor interen siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran dan prilaku. Kepribadian siswa dengan ciri-ciri khusunya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari segi aspek, yaitu perbedaan biologis, intelektual dan psikologis. Sedangkan faktor ekstern siswa terkait dengan pengelolaan  suasana laingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa. Jumlah siswa dikelas. Masalah siswa di kelas misalnya dua puluh orang ke atas cenderung lebih mudah terjadi konflik.[3]
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa terjadinya kekacauan di kelas disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu intern dan eksteren siswa dan untuk mengatasi terjadinya kekacauan di kelas diperlukan adanya usaha dari guru dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas
E.     Hambatan-hambatan dalam Pengelolaan Kelas
Hambatan-hambatan tersebu terdiri dari beberapa factor yaitu:
1.      Factor Guru
Adapun factor-faktor penghambat yang datangnya dari guru ialah:
a)      Tipe Kepemimpinan Guru
Sikap kepemimpinan gur yang otoriter dan kurang demokratis itu akan membuat anak bersikap pasif atau agresif dan hal inilah yang menjadi masalah dalam pengelolaan kelas.
b)     Format Belajar yang Monoton
Format belajar yang monoton dapat menimbulkan kebosanan, frustasi atau kecewa si anak didik hal inilah yang akan menjadi sumber pelanggaran disiplin.
c)      Kepribadian Guru
Seorang guru itu dituntut bersikap hangat, adil, objektif dan fleksibel sehingga tercipta suasana emosional yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.
d)     Pengetahuan Guru
e)      Pemahaman Guru Tentang Peseta Didik
2.      Faktor Peserta Didik
Anak didik itu mempunyai hak dan kewajiban, maka sebagai anak didik mereka harus sadar kalau mereka itu menggangu temanya yang sedang belajar berarti tidak melaksanakan kewajiban.
Pembiasaan mengikuti tata tertib sekolah itu merupakan hak mereka maka apabila tidak mereka patuhi berarti mereka tidak sadar akan kewajiban mereka.
3.      Factor Keluarga
Kebiasaan yang kurang baik di lingkungan keluarga seperti tidak tertib, tidak patuh pada kedisiplinan, kebebasan yang berlebihanmenyebabkan peserta didik melanggar disiplin kelas. Tindakan anak merupakan cerminan dari rumah tangga, jadi meraka harus bener-bener didik dengan baik oleh para orang tua.
4.      Factor Fasilitas
Factor fasilitas merpakan penghambat dalam pengelolaan kelas. Fasilitas tersebut meliputi:
a)      Jumlah Peserta Didik Dalam Kelas
b)     Besar Ruangan Kelas
c)      Ketersediaan Alat[4]
F.     Urgensi Pengelolaan Pembelajaran
Urgensi dari pengelolaan pembelajaran itu secara singkat yaitu dikarenakan agar dalam proses pemberian dan penyerapan ilmu itu bias teratur tidak bermasalah dan tertata dalam setiap tindakan yang diambil.


BAB III
PENUTUP
Simpulan:
pengelolaan pembelajaran itu adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan kegiatan dalam proses menuntut ilmu. Atau suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran atau upaya mendayagunakan potensi kelas yang bertujuan dari pengelolaan pembelajaran ini adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secaara efektif dan efesien.
Sedangkan mempunyai prinsip-prinsip yang harus dimiliki dalam melakukan pengelolaan kelas yaitu:
1.      Hangat dan Antusias
2.      Tantangan (Menantang)
3.      Bervariasi
4.      Keluwesam
5.      Penekanan Hal-hal yang Positif
6.      Penanaman Displin Diri
Urgensi dari pengelolaan pembelajaran itu secara singkat yaitu dikarenakan agar dalam proses pemberian dan penyerapan ilmu itu bias teratur tidak bermasalah dan tertata dalam setiap tindakan yang diambil.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Semarang:PT . Rineka Cipta, 1995), Ct. ke-2.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-1,
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 1996), Ct. ke-1,
Winarno Surachmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar ( Bandung : Tarsito, 1986).



[1]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 1996), Ct. ke-1, h. 196
[2]Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-1, h. 345
[3]Winarno Surachmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar ( Bandung : Tarsito, 1986). h. 39
[4]Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Semarang:PT . Rineka Cipta, 1995), Ct. ke-2, h.146

Tidak ada komentar:

Posting Komentar